Featured Article
Latest Post

Thursday, April 14, 2016

Tahun 2020 'Hotel Antariksa' Akan Dibuat

Hai sobat semua, lama sekali admin tidak update posting blog.. kali ini laman blog hadir dengan tampilan yang cukup berbeda dengan yang dulu, tentunya dengan tujuan admin ingin meningkatkan performa blog ini.. Oke cukup segitu infonya.

langsung saja ini postingan admin pertama, sejak laman blog diperbaruhi, kali ini kita akan membahas tentang hunian. Siapa sih yang tidak tahu hunian??? yang jelas hunian adalah tempat untuk ditinggali atau dihuni. tapi kali ini ada yang menarik kabarnya akan ada sebuah hunian berupa HOTEL yang akan dibangun diantarikas.. simak berikut ini!!!

Belakangan sedang ramai soal modul Bigelow Expandable Activity Module (BEAM) yang ditujukan untuk menampung awak manusia di antariksa. BEAM sendiri modul fleksibel yang akan diuji coba di Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS).

Bigelow Aerospace yang berbasis di Nevada, Amerika Serikat menjalin kerjasama dengan United Launch Alliance (ULA) dari Colorado, AS untuk mewujudkan misi "hotel antariksa" sekitar 4 tahun ke depan.
Diumumkan pada perhelatan 32nd Space Symposium di Colorado Springs, keduanya memaparkan rencana tersebut secara garis besar.

Diketahui modul BEAM yang kini sudah mengangkasa di ISS adalah hasil rakitan perusahaan Bigelow sendiri. Dari rencana mereka, tentunya Bigelow akan menjadi pihak yang membuat habitat antariksa persis seperti BEAM, yakni mudah dikempis dan digembungkan.

Sementara ULA akan mengembangkan roket yang nantinya menjadi wahana peluncur habitat antariksa itu.

Bigelow mengklaim, roket Atlas V yang dikembangkan ULA adalah satu-satunya wahana antariksa yang mampu meluncurkan modul habitat seperti BEAM ke orbit rendah Bumi.

Modul BEAM yang diluncurkan pada 8 April kemarin oleh pesawat kargo Dragon dari SpaceX kini sudah disematkan di ISS dalam kondisi kempis.

Rencananya akan digembungkan pada akhir bulan Mei, BEAM bisa menjadi tempat penelitian para astronaut yang sedang menjalani tugas di ISS.

Meski akan diuji coba di lingkungan ISS, Bigelow dan ULA meyakini bahwa konsep hotel antariksa memiliki celah pasar untuk orang-orang biasa untuk mendapat pengalaman kosmik.

"Kami harap NASA akan menjadi pelanggan utama untuk struktur modul ini dan kami diberi izin untuk menjadikannya komersil. Pada intinya kami akan berbagi waktu," kata perwakilan Bigelow, seperti dikutip dari situs Science Alert.

Sementara dari laporan situs The Verge, jika modul habitat sudah berada di orbit Bumi, Bigelow dan ULA akan merayu perusahaan SpaceX dan Boeing untuk menyediakan jasa transportasi orang-orang yang ingin berwisata.

Terkait BEAM, modul ini diyakini bisa sebagai habitat potensial sebagai 'kamar hotel' awak manusia dalam program pariwisata antariksa ataupun misi jelajah ilmiah ke planet Mars.

Rencananya, BEAM akan terus disematkan di ISS selama dua tahun lamanya, sementara ukuran interior yang akan digunakan BEAM di ISS adalah 330 kubik meter.

Pengembangan BEAM menelan biaya US$17,8 juta atau setara Rp234 miliar dan diklaim menjadi modul paling ramah di kantong untuk bisa disematkan di ISS.

Bigelow mengklaim desain BEAM pada dasarnya mampu mengurangi efek radiasi luar angkasa sebab ia bukan terbuat dari logam.

Sumber: http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20160414081127-199-123836/hotel-antariksa-ingin-dibuat-tahun-2020/

Saturday, December 13, 2014

Kebenaran Ilmiah Tentang Allah Membelah Lautan Untuk Nabi Musa dalam Al-Qur'an


Assalamu'alaikum, Wr, Wb.
Hai.,sobat setia pembaca, Gimana kabarnya.,??? pasti baik dong. kali ini kita akan membahas mengenahi mu'jizat nabi musa, pasti kalian udah tahu dong mu'jizadnya, yang tak lain adalah tongkat yang bisa membelah lautan, dalam pembahasannya nanti akan dijelaskan mengenai pembuktian ilmiah bahwa kejadian nabi musa dan pengikutnya bani israil melawan fir'aun itu benar-benar terjadi, hal ini pastinya membuat iman kita kepada Allah SWT semakin meningkat, dan kita sebagai hambanya tentu menyadari bahwa DIA adalah sang Maha penguasa di alam semesta ini.,.Pasti penasaran dong kelanjutannya.,Oke langsung saja disimak., :)

Al-Quran, surat Al-Baqarah (2) ayat 50 :
"Dan (ingatlah) ketika Kami membelah laut untukmu (Nabi Musa) sehingga kamu (Nabi Musa dan Bani Israil) dapat Kami selamatkan dan Kami tenggelamkan (Fir'aun dan) pengikut-pengikut Fir'aun, sedang kamu menyaksikan"

Al-Quran, surat Yunus (10) ayat 90 :
Dan Kami selamatkan Bani Israil melintasi laut kemudian Fir'aun dan bala tentaranya mengikuti mereka untuk menzalimi dan menindas (mereka). Sehingga ketika Fir'aun hampir tenggelam dia berkata, "Aku percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil dan aku termasuk orang-orang muslim (berserah diri)"

Perpisahan dramatis Laut Merah untuk pelarian bani Israel (bangsa yahudi) adalah keajaiban yang paling spektakuler. Para ilmuwan berbeda pendapat soal lokasi laut terbelah ini. Beberapa ilmuwan percaya bahwa lokasi kemungkinan "keajaiban" itu bukan di Laut Merah tetapi dekat dengan wilayah Delta Nil dimana sungai kuno diyakini telah bergabung dengan laguna (danau di pinggir laut) pantai.

Analisis catatan arkeologi, pengukuran satelit dan peta memungkinkan para peneliti untuk memperkirakan aliran air dan kedalaman di lokasi 3.000 tahun yang lalu. Sekarang para ilmuwan percaya bahwa kisah Nabi Musa membelah laut itu memang benar-benar terjadi. Sebuah simulasi komputer menunjukkan bahwa angin timur yang kuat, meniup selama 12 jam dalam semalam, dapat mendorong air kembali ke perairan dangkal memungkinkan penyeberangan.

Musa dan bangsa Yahudi terjebak di antara laut dan pasukan Fir'aun. Berkat campur tangan Tuhan, angin timur yang kuat berhembus sepanjang malam, membelah air sehingga terbentuknya lintasan jalan dengan dinding air di sisi kiri dan kanannya. Hal ini membuat bangsa Yahudi dapat lolos dari kejaran bangsa Fir'aun dan tentaranya. Ketika Fir'aun dan bala tentaranya mencoba untuk mengejar, air datang menerjang dan menenggelamkan Fir'aun dan bala tentaranya.

Sebuah model komputer penggambaran laut digunakan untuk mensimulasikan dampak angin yang kencang terhadap perairan 6 kaki dalamnya. Para ilmuwan menemukan bahwa angin timur yang berhembus dengan kecepatan 63 mil perjam selama 12 jam akan mendorong air kembali baik ke dalam danau dan saluran sungai. Hal ini akan menciptakan sebuah lintasan jalan sepanjang 2 mil dan selebar 3 mil yang berlangsung selama 4 jam. Air benar-benar terpisah dengan disertai adanya dinding air yang tinggi di kedua sisi lintasan jalan tersebut.

Pemimpin penelitian ini, Carl Drews, dari 'the National Centre for Atmospheric Research' yang berada di Boulder, Colorado, mengatakan "Orang-orang selalu terpesona tentang kisah eksodus (pelarian massal) ini, bertanya-tanya apakah itu berasal dari fakta-fakta sejarah. Penelitian ini menunjukan bahwa deskripsi perpisahan air memang memiliki dasar dalam hukum-hukum fisika. Terbelahnya air dapat dipahami melalui dinamika cairan. Angin menggerakan air dengan cara yang sesuai dengan hukum-hukum fisika menciptakan lorong yang aman untuk ditempuh dengan air di kedua sisinya. Kemudian tiba-tiba memungkinkan air untuk menutup kembali lorong yang terbentuk tersebut". Begitu badai angin berhenti bertiup, lintasan jalan tersebut kembali tertutup air. Siapa pun yang berada di lintasan jalan tersebut pada waktu itu akan tenggelam di dalamnya, menurut para ilmuwan, yang temuannya dilaporkan di dalam 'the online journal Public Library of Science ONE'.

Peristiwa-peristiwa itu tidak pas dengan penjelasan injil dimana dijelaskan bahwa dimana satu kumpulan air didorong ke satu sisi bukannya berpisah. Teori sebelumnya telah diajukan untuk menjelaskan terbelahnya laut merah. Satu teori melibatkan tsunami, yang dapat menyebabkan badan air untuk mundur dan kemudian maju dengan cepat. Tetapi kejadian itu tidak terjadi secara bertahap dalam semalam atau dapat dihubungkan dengan angin. Sementara ahli lain fokus pada fenomena terkait dengan angin yang kuat yang bertiup terus menerus yang dikenal sebagai 'wind setdown' yang dapat menurunkan level air di satu daerah sementara menumpuk air berlawanan arah angin. Satu studi menemukan bahwa badai angin berkekuatan 74 mil perjam yang bertiup dari utara ke barat secara teoritis telah merusak karang bawah laut dekat terusan Suez pada saat ini membuktikan adanya lintasan jalan yang dapat dilalui.


Fenomena laut terbelah di Korea Selatan dapat dilihat pada link youtube di bawah ini :


Penemuan bangkai kereta perang Fir'aun oleh seorang arkeolog bernama Ron Wyatt pada akhir tahun 1988 di dasar Laut Merah, dapat dilihat pada link youtube di bawah ini :


Kesimpulan :

Menurut Carl Drews, dari 'the National Centre for Atmospheric Research' yang berada di Boulder, Colorado, mengatakan bahwa Injil tidak pas mengisahkan tentang eksodus Nabi Musa dan bangsa Yahudi dari kejaran Fir'aun. Di dalam Injil digambarkan bahwa satu kumpulan air didorong ke satu sisi seperti ombak yang menggulung kumpulan air dari satu sisi ke sisi lainnya sehingga tidak tercipta perpisahan air. Berbeda dengan yang dijelaskan dalam Al-Quran, surat Al-Baqarah (2) ayat 50 di atas. Dengan jelas Allah SWT mengatakan bahwa Allah SWT membelah laut untuk Nabi Musa, membelah laut berarti ada perpisahan air. Hal ini membuktikan kebenaran Al-Quran. Sebagaimana yang tertera dalam surat Al-Haqqah (surat ke-69) ayat 51 "Dan sungguh, Al-Quran itu kebenaran yang meyakinkan". Kebenaran Al-Quran yang dapat dibuktikan secara ilmiah oleh ilmu pengetahuan berdasarkan penelitian ilmiah.

Kisah Allah SWT yang membelah laut untuk Nabi Musa dan bangsa Yahudi memang benar-benar terjadi. Dengan adanya penelitian, diyakini peristiwa ini bukan dongeng belaka. Nabi Musa dan pengikutnya, bangsa Yahudi, melarikan diri dari kejaran Fir'aun dan para bala tentaranya. Nabi Musa dan bangsa Yahudi terjepit, di depan mereka terbentang laut dan dibelakang mereka ada Fir'aun dan bala tentaranya. Nabi Musa berdoa kepada Allah SWT agar diberi pertolongan. Kemudian Allah SWT memerintahkan Nabi Musa memukul tongkatnya ke laut. Setelah memukul tongkatnya maka laut pun terbelah.

Tongkat Nabi Musa adalah wasilah (perantara). Tanpa tongkat yang memukul laut pun, Allah SWT Maha Kuasa untuk membelah laut tersebut. Kisah ini memberikan pelajaran kepada kita bahwa di dalam kehidupan harus ada wasilah (perantara), ada sebab-akibat, dan doa harus disertai usaha. Kalau kita sakit maka wasilah (perantara) agar Allah SWT menyembuhkan penyakit kita adalah obat, pada hakikatnya Allah SWT yang menyembuhkan, tanpa obat pun kalau Allah SWT mau kita sembuh maka akan sembuh. Sebuah contoh sederhana, ada 2 orang menderita sakit kepala. 2 orang tersebut meminum obat yang sama, 1 orang sembuh dari sakit kepalanya sementara orang yang lainnya masih menderita sakit kepala. Jadi, ini berarti Allah SWT yang menyembuhkan sakitnya bukan obatnya. Tanpa usaha maka hampir mustahil segala sesuatunya terjadi. Walaupun ada yang bisa terjadi tanpa usaha, hukum sebab-akibat tidak berlaku, tetapi semua atas kehendak Allah SWT (kalau untuk para Nabi dan Rasul dinamakan mukjizat, untuk para Wali dinamakan karomah, untuk orang Sholeh dinamakan ma'unah). Hal itu berlaku untuk orang-orang terpilih bukan untuk orang biasa yang tingkat keimanannya rendah seperti kita. Orang biasa seperti kita itu berlaku hukum sebab-akibat dan semua doa harus disertai usaha.

Kisah terbelahnya laut ini adalah hal yang nyata dan bisa dibuktikan secara ilmiah. Dengan menggunakan simulasi komputer maka hal ini dibuktikan kebenarannya. Dengan kekuatan angin berkecepatan 63 mil perjam selama 12 jam akan membuat air itu terbelah. Di tengah air yang terbelah tersebut, akan tercipta sebuah lintasan jalan sepanjang 2 mil dan selebar 3 mil yang berlangsung selama 4 jam. Dengan disertai adanya dinding air yang tinggi di kedua sisi lintasan jalan tersebut. Ketika angin selesai berhembus maka lorong jalan itu akan kembali tertutup air, artinya 2 dinding air akan menyapu kembali jalan yang dapat dilalui manusia tersebut. Hal ini diperkuat dengan adanya fenomena alam - badai angin berkekuatan 74 mil perjam - yang bertiup dari utara ke barat berlokasi di dekat terusan Suez sehingga bisa menghancurkan hingga karang bawah laut. Selain itu ada fenomena alam lain yaitu fenomena laut terbelah di Korea Selatan dinamakan dengan istilah 'Moses' Miracle' (Keajaiban Nabi Musa). Ketika air laut surut maka akan ada belahan menyerupai jalan sepanjang 3 km dan lebar 60 meter. Belahan jalan ini menghubungkan Pulau Jin-do dengan Pulau Modo, terjadi di sore hari dan diperkirakan berlangsung selama 1 jam. Fenomena ini terjadi 2 kali dalam setahun yaitu pada musim semi dan musim panas.
Semoga bermanfaat dan semoga iman kita semakin kuat.,
Wassalamu'alaikum, Wr, Wb.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Popular Posts

Table of Content

bt

















Muhammad Hasan Effendy @hasan_fendy. Copyright © 2014-2016. Powered by Blogger.