Thursday, April 12, 2012
Gempa bumi aceh 8,5 Skala Richter 2012
Masyarakat di wilayah Sumatra, terutama Aceh, Rabu sore kemarin, kembali dibuat panik dan ketakutan akibat gempa berkekuatan 8,5 pada Skala Richter yang mengguncang wilayah mereka. Bayangan tragedi tsunami tahun 2004 terulang menghantui mereka.
Warga di hampir seluruh wilayah Aceh berhamburan menyelamatkan diri ke tempat-tempat yang lebih tinggi. Namun, hingga dua jam berlalu, tsunami yang mengantui warga, tidak terjadi. Gelombang tsunami yang ditimbulkan sangat kecil, hanya berketinggian di bawah satu meter.
Gempa Rabu kemarin itu berbeda jauh dengan gempa yang mengguncang Aceh pada tahun 2004. Saat itu, 8 tahun silam, gempa berkekuatan 9,1 SR langsung disusul gelombang tsunami besar yang menyapu wilayah Aceh. Ratusan ribu jiwa melayang saat itu.
Menurut Sutopo Purwo Nugroho, Direktur Pengurangan Risiko Bencana BNPB, ada tiga syarat yang harus dipenuhi sehingga gempa akan menumbulkan gelombang tsunami besar, yakni besaran gempa, kedalaman gempa, dan pergeseran vertikal.
Hal senada diungkapkan Subandono Diposaptono, Direktur Tata Ruang Laut dan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan. Menurut dia, gempa Aceh kemarin berbeda dengan gempa Aceh 2004. Lokasi gempa 2004 berada di sepanjang zona subduksi pertemuan lempeng Eurasia dan Indo-Australia. Sedang gempa kemarin berlokasi hanya di lempeng Indo-Australia.
Kepada Antara, Sutopo mengatakan gempa kemarin merupakan gempa intraplate, bukan interplate seperti gempa Aceh berkekuatan 9,1 SR pada 26 Desember 2004. Gempa intraplate tidak menyebabkan tsunami besar seperti halnya gempa interplate yang berada di zona subduksi.
Gempa kali ini hanya menyebabkan gerakan mendatar yang menyebabkan getaran dan riak gelombang di lautan. Kalaupun ada tsunami paling-paling tingginya hanya 10-20 centimeter, atau paling tinggi tak lebih dari semeter.(DSY)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment