Saturday, July 21, 2012

Bulan Suci yang Istimewa

Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender Hijriah.  Menurut bahasa, Ramadhan berarti ‘’amat panas’’. Nama bulan yang agung dan mulia bagi umat Islam itu diberikan oleh orang-orang Arab, karena pada bukan itu padang pasir sangat panas oleh terik matahari.

‘’Bangsa Arab pada zaman dahulu memiliki kebiasaan memindahkan suatu istilah dari bahasa asing ke bahasa mereka sesuai dengan keadaan yang terjadi pada masa tersebut,’’ tulis Ensiklopedi Islam. Lantaran suhu udara pada bulan kesembilan itu panas, lalu mereka menamakannya Ramadhan.

Ramadhan adalah bulan diturunkannya Alquran, kitab suci yang menjadi petunjuk hidup bagi seluruh umat Manusia. Sehingga, bulan ini dijuluki Syahr Alquran. ‘’Ramadhan adalah satu-satunya nama bulan yang tercantum dalam Alquran surah Albaqarah [2] ayat 185,’’ tulis Ensiklopedi Islam.

Di bulan ini pula umat Islam meraih kemenangan dalam Perang Badar. Bahkan, peristiwa penaklukkan kota Makkah (Fath Makkah) juga terjadi pada bulan yang bergelar Syahr Allah (bulan Allah) itu. Pada bulan inilah, Allah SWT memberikan pahala yang amat besar bagi setiap hamba yang berbuat kebaikan.  Pada Ramadhan pula diturunkan Lailatul Qadar, sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Yang paling istimewa, pada bulan ini, lebih dari 1,5 miliar penduduk di seantero jagad yang beragama Islam akan menunaikan ibadah shaum atau puasa.

Ramadhan bergelar Syahr as-Siyam, karena pada bulan ini seluruh hamba Allah yang beriman diwajibkan untuk menunaikan puasa atau shaum selama satu bulan penuh.
Kewajiban berpuasa ditegaskan oleh Allah SWT dalam Alquran surah Al-Baqarah [2] ayat 183. ‘’Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu menjadi orang-orang yang bertakwa.’’

Pada bulan ini, manusia yang beriman kepada Allah SWT diwajibkan untuk berpuasa, menahan diri dari makan, minum, dan melakukan hubungan seksual sepanjang siang hari. Karena keistimewaannya, Ramadhan dijuluki sebagai Syahr Allah (bulan Allah SWT).

Rasulullah SAW bersabda, ‘’Telah berfirman Allah azza wajjala: Tiap-tiap amal anak Adam untuknya sendiri. Kecuali puasa. Puasa itu untuk-Ku dan aku sendiri yang akan membalasnya…’’ (HR Bukhari). Karena itulah, kaum Muslim di seluruh dunia selalu menantikan datangnya bulan nan agung ini. Pada bulan ini Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya kepada hamba-hambanya.

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...